Senin, 17 Oktober 2011

RNI Terapkan Standar Akuntansi Keuangan


PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) bertekat meningkatkan kinerja perseroan dengan mendatangani kerjasama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Ini dilakukan untuk persiapan implmentasi penerapan persyaratan standar akuntansi keuangan (PSAK) yang telah disesuaikan.
Dengan penerapan standar internasional ini, laporan keuangan RNI berserta anak perusahaannya diharapkan mejadi lebih transparan bagi pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang priode yang disajikan.
Ini menjadi titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS serta dapat menghasilkan manfaat di atas biaya, tutur Direktur Keuangan PT RNI, Irwan Makdoerah usai penandatangan di gedung RNI, 12 Oktober 2010. IAI sepakat untuk melakukan pedampingan kepada RNI dan anak perusahaannya pada proses pelaksanaan untuk penyusunan laporan keuangan tahunan, tahun buku 2010 dan 2011.
Selain itu, kedua pihak sepakat melakukan pelaksanaan sosialisasi perkembangan konvergensi IFRS serta SPAK lainya.  Melaksanakan dan pelatihan, sertifikasi, atau kegiatan lainya untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam rangka peningkatan kualitas SDM dari RNI, yang bergerak dibidang agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan dan disrtibusi itu.
Source :BUMN Track
Sumber : http://www.bumn.go.id/rni/id/publikasi/berita/rni-terapkan-standar-akuntansi-keuangan/

UGM Luluskan 40 Peserta Program Akuntansi Keuangan Daerah


SATURDAY, 26 JUNE 2010 12:03


Sebanyak 40 pegawai SKPD Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dinyatakan lulus Program In House Training Akuntansi Keuangan Daerah. Penyerahan ijazah bagi 40 lulusan Program D-1 Program Akuntansi Keuangan Daerah ini disampaikan oleh Koordinator Program Diploma Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Dr. Fahmy Radhi, M.B.A., Kamis (18/3).
Sedikit berbeda dengan daerah lain, 40 pegawai SKPD Kabupaten Bengkayang selama sekitar tiga bulan menempuh kuliah di UGM. Ini merupakan program yang pertama kali dilakukan di UGM. Beberapa kabupaten lain juga telah melaksanakan program in house training di daerah masing-masing.
Seratus persen lulus semua. Memang mereka harus meninggalkan pekerjaan selama tiga bulan ini, tapi justru memberi banyak manfaat karena dengan belajar di sini siswa lebih bisa intensif melakukan pembelajaran sehingga persentase absen sangat rendah sekali, ujar Fahmy dalam sambutannya yang disampaikan di Auditorium Program Diploma FEB UGM.
Selain itu, dengan belajar langsung di UGM, tercipta interaksi yang baik antara peserta in house trainingKabupaten Bengkayang dengan mahasiswa-mahasiswa Program Diploma FEB UGM. Seluruh peserta memiliki hak yang sama dalam penggunaan berbagai fasilitas, apakah itu perpustakaan, laboratorium maupun berbagai fasilitas lainnya, jelasnya.
Fahmy menjelaskan Program Akuntansi Keuangan Daerah ini setara dengan jenjang diploma satu. Program pelatihan diselenggarakan selama tiga bulan dengan jumlah SKS sebanyak 50. Dari 40 peserta, lulus dengan nilai IPK tertinggi adalah Iswanto yang meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,62. Meski begitu, ada pula yang IPK-nya berada di bawah 3,00. Namun, sebagian besar sudah memenuhi syarat di atas 3,00, tambah Fahmy.
Dengan adanya pelatihan ini, tentu memberikan nilai tambah, khususnya bagi peserta yang saat ini sangat dibutuhkan bagi SKPD-SKPD yang ada di daerah. Hal ini juga seiring dengan kebijakan Mendagri yang mewajibkan setiap SKPD di daerah mampu membuat laporan keuangan tiap trisemester dan akhir tahun.
Kami berharap para lulusan ini akan menjadi tenaga-tenaga andal untuk bisa menyusun akuntansi keuangan daerah yang dipersyaratkan di setiap masing-masing SKPD. Tentunya mereka akan memberikan perubahan dalam tugasnya nanti sehingga misalnya ada penilaian terhadap laporan keuangan, maka penilaian itu menuju pada kondisi penilaian wajar tanpa pengecualian, tutur Fahmy.
Bupati Bengkayang, Jacobus Luna, menyampaikan harapan yang sama bahwa keempatpuluh peserta in house training ini akan membantu pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Bengkayang, dalam mengatasi permasalahan daerah, terutama bidang keuangan. Para tenaga daerah yang diwisuda hari ini diharapkan sudah mampu dan dapat bekal yang cukup, baik teori maupun praktik, untuk memperbaiki kinerja pemerintah daerah sehingga dengan upaya ini, ekonomi di Kabupaten Bengkayang semakin baik dan maju. Melalui upaya ini pula, kami berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bengkayang, khususnya Kalimantan Barat, kata Jacobus Luna.
Sementara itu, Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia (WRS AKSM) UGM, Prof. Ainun Na'im, Ph.D., mengatakan kesuksesan yang telah diraih diharapkan akan membawa keberhasilan di tempat kerja. Dengan begitu, apa yang telah ditempuh di UGM mampu memenuhi harapan semua pihak, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang. Saya harapkan para lulusan memberikan kontribusi dalam hal pelaporan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan daerah, memberikan kontribusi pembangunan daerah, juga pembangunan bangsa dan negara republik Indonesia, tuturnya.
Program In House Training Bidang Akuntansi Keuangan Daerah ini, menurut Ainun, merupakan kombinasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, UGM tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menuntut para lulusan agar senantiasa memegang nilai-nilai etika, moral, dan Pancasila. Kesemua nilai itu terangkum dalam nilai-nilai ke-UGM-an. Dalam kenyataan, nilai-nilai itu, antara lain, kejujuran, objektivitas, dan nilai-nilai kerja yang produktif. Ini semua dasar penting agar pertanggungjawaban keuangan daerah mendapatkan hasil yang baik, tambahnya. (Humas UGM/ Agung)

Standar Akuntansi Keuangan

Per 1 Oktober 2004
Penerbit: Salemba Empat
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan hingga saat ini telah mengembangkan dan menyempurnakan standar akuntansi keuangan yang ada. Hasil pengembangan standar akuntansi keuangan yang dilakukan oleh DSAK mulai April 2002 hingga Oktober 2004 terdiri dari empat hal.
Pertama, menerbitkan suatu Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) Bank Syariah yang merupakan pelengkap dari KDPPLK yang umum sebagai landasan konseptual untuk laporan keuangan bank syariah.
Kedua, menerbitkan suatu PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah.
Ketiga, menerbitkan lima PSAK revisi yang terdiri dari:
  • PSAK 58 tentang Operasi Dalam Penghentian (Revisi 2003) merevisi PSAK 58 tentang Operasi Dalam Penghentian (2000).
  • PSAK 8 tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Revisi 2003) merevisi PSAK 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (1994) untuk bagian yang mengatur mengenai peristiwa setelah tanggal neraca.
  • PSAK 51 tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (Revisi 2003) merevisi PSAK 51 tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (1998).
  • PSAK 24 tentang Imbalan Kerja (Revisi 2004) merevisikan PSAK 24 tentang Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun (1994).PSAK 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Revisi 2004) merevisi PSAK 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (1997)
Keempat, menerbitkan tiga Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang terdiri dari:
  • ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual.
  • ISAK 6: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK 55 (revisi 1999) tentang Intertrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
  • ISAK 7: Interpretasi atas Paragraf 5 dan 19 PSAK 4 tentang Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.
Sumber : http://www.keuanganlsm.com/2011/04/27/standar-akuntansi-keuangan-2/